Branding dan marketing adalah dua rangkaian penting dalam perjalanan bisnis yang tidak dapat dipisahkan. Alasan paling penting dari kegiatan branding adalah membuat masyarakat menjadi sadar akan kehadiran brand tersebut serta pada produk dan jasa yang ditawarkan. Sementara itu, marketing berperan dalam hal riset dan dan pengembangan produk agar produk yang disediakan bisnis selalu up to date dan dapat memenuhi kebutuhan pasar yang berubah-ubah. Hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. Nah, setelah mengetahui teori pengertian branding dan marketing, kita lihat prakteknya, yuk! Kali ini, kita akan merangkum informasi dari STARTALK kemarin yang berjudul “Achieving Startup’s Recognition with Optimized Branding and Marketing Strategies” bersama Irfan Prabowo sebagai Head of Marketing at Lemonilo.
Branding
Kegiatan branding sendiri tentunya berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain tergantung ukuran perusahaannya. Bagi sebuah startup, branding berfungsi untuk menjahit fundamental bisnisnya terlebih dahulu, sebelum bergerak ke marketing output. Branding adalah sesuatu yang dinamis, sehingga setiap perusahaan perlu melakukan adjustment secara berkala untuk memastikan kegiatannya tetap on track. Sebagian orang mungkin masih bingung untuk membedakan kedua aktivitas branding dan marketing. Perbedaan signifikannya terletak pada periode outcome yang didapatkan dan target yang diharapkan saat menyusun strategi. Branding sifatnya lebih long term, karena kegiatan ini akan membangun persepsi di benak target marketnya terlebih dahulu. Jadi, bisa dibilang branding adalah investasi untuk masa depan. Sementara itu, marketing memiliki target berupa sales yang didapatkan, jadi bisa dilakukan pemantauan secara berkala, biasanya per bulan.Â
Kegiatan branding memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Lemonilo sendiri berasal dari kata “lemon” yang biasanya dipersepsikan masyarakat Indonesia sebagai buah memiliki manfaat untuk kesehatan dan “nilo” yang berarti pahlawan. Jadi, Lemonilo berarti “pahlawan kesehatan”. Bisa dilihat salah satu instrumen dalam branding, yaitu nama brand, mengandung visi dan misi dari perusahaan itu sendiri. Salah satu hal yang mempertemukan branding dan marketing adalah value proposition. Dalam hal ini, Lemonilo memiliki value proposition sebagai produk mie instan yang sehat, terjangkau, dan enak. Selanjutnya, strategi branding ataupun marketing harus memiliki konten pilarnya sendiri. Konten pilar diperoleh dari user persona yang berasal dari hasil research data maupun interaksi langsung dengan target market. Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pelaku bisnis di Indonesia adalah membuat user persona yang didasari oleh asumsi para foundernya saja. Padahal, mereka harus turun langsung ke target market untuk mengetahui secara detail behaviour yang dimiliki oleh calon customer mereka.
Growth Hacking
Growth Hacking merupakan kumpulan dari beberapa eksperimen yang menggunakan berbagai macam metodologi untuk meningkatkan jumlah customer. Hal ini juga dapat membantu kita untuk mengerti behaviour dari user persona.
Contoh kasus: Dropbox
Pada awal merintis, Dropbox melakukan promosi dengan beriklan di Google menggunakan SEM (Search Engine Machine). Namun, setelah cukup lama memasang iklan, conversion rate yang didapatkan ternyata cukup rendah. Akhirnya Dropbox melakukan riset kepada para penggunanya dan mendapatkan hasil bahwa kebanyakan dari mereka akan mereferensikan Dropbox kepada teman kerjanya. Setelah itu, Dropbox mulai melakukan teknik marketing dengan sistem kode referal dan juga sistem gamification. Dan hasilnya cukup mengejutkan! Sales Dropbox meluncur naik hingga 3900%. Dari kasus ini, kita bisa melihat betapa pentingnya mengerti behaviour dari user persona kita.
MarketingÂ
Dalam sebuah kegiatan marketing, terdapat beberapa tingkatan funnel hingga terjadinya proses pembelian oleh target market.Â
Untuk membuat marketing funnel, kita perlu memperhatikan aspek lain, yaitu customer journey. Aspek ini terdiri dari proses beginning (user melihat iklan brand), middle (user bisa mencari informasi tentang brand), dan end (user bisa membeli brand tersebut).
Selain menggunakan iklan untuk teknik marketing, kita juga dapat menggunakan teknik “art of marketing” yang bisa meminimalkan budget pengeluaran untuk marketing.Â
Selain perlu memperhatikan marketing funnel, kalian juga bisa nih menggunakan strategi art of marketing, ya. Ini adalah beberapa aspeknya:
Nah, sekarang kita intip yuk beberapa hal yang pernah dilakukan Lemonilo dalam kegiatan branding dan marketing-nya :
Terakhir, dengan melakukan growth hacking bukan berarti kamu tidak mengeluarkan budget sama sekali ya, tetapi kamu bisa meminimalkan budget yang dibutuhkan dengan melakukan beberapa metode untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Gimana nih teman-teman? Materinya cukup singkat padat ya untuk materi mengenai branding dan marketing. Kalian sudah ada yang menerapkan strategi-strategi ini belum? Kalau misalnya belum, bisa segera coba diterapkan ya, supaya kedepannya bisnis kalian lebih berkembang lagi! Dan jangan lupa tetap pantau Instagram @skystarventuresumn untuk info mengenai Startalk yang akan datang.