Co-Founder dan Director Agile Technica, Arvy Budiarto, mengungkapkan kunci untuk menjalankan leadership dan team building yang baik dalam bisnis startup. Kunci dalam menjalankan dua hal tersebut ialah menemukan keseimbangan dalam mengatur sumber daya manusia, waktu, uang, dan apa yang diberikan ke customer (throughput).
“It’s all about balance, karena whatever you do, you need people, time, money, and throughput,” kata Arvy dalam sesi mentoring Skystar Ventures Incubation Program Batch X pada Kamis (02/03/2023).
Menurut Arvy, penting bagi startup founder untuk menyeimbangkan keempat aspek tersebut untuk menjalankan bisnis dengan baik.
Arvy kemudian berkata, “Ini delicate balance kalau bisnis, dari core business, itu balance-nya terkait people, time, money, sama throughput. Throughput itu apa yang kita deliver ke customer. Ini seperti neraca, if you focus too much on people, bisa-bisa tidak ada uang masuk. Kamu jadi trainer.”
“Tapi if you focus on money and throughput too much, bisa-bisa tidak ada yang mau kerja sama kamu. Kalau we focus on other things terus kita lupa time nya, itu juga ga bagus karena we’re out of time, time is money after all,” lanjutnya.
Tak hanya menjelaskan tentang keseimbangan empat aspek tersebut, Arvy turut menyampaikan beberapa hal penting lain dalam memimpin sebuah startup.
“Yang pertama tuh self leadership. Self leadership itu [ada] tiga [bagian], clear vision, kamu mau jadi apa, kamu mau achieve apa as a person. Work ethics, able to work hard, work di saat lagi happy, dan work di saat lagi sulit. Ketiga financial discipline, especially kalau kamu founder sebuah startup, because nobody is paying you. Even if you have investment, you owe that person,” ujar Arvy.
Arvy menjelaskan dalam aspek clear vision, startup founder harus mengetahui tujuan mereka dan bisnis mereka. Sementara dari aspek work ethics, startup founder harus bisa bertanggung jawab atas kebebasan yang mereka dapatkan.
“Kita sebagai startup owner tiba-tiba [dihadapkan dengan kondisi di mana] no one is chasing you or telling you what to do. Especially in the first three months or so. Karena tadinya biasa ada arahan dari atasan, tiba-tiba there’s nothing. Freedom, tapi with freedom comes responsibility,” ungkapnya.
Untuk aspek financial discipline, startup founder harus bisa menggunakan uang dengan cermat.
“Make sure tidak dihambur-hamburkan uangnya. Learn accounting budgeting, or get one of your partners to learn,” tutur Arvy lagi.
Selain membahas tentang self leadership, Arvy juga memberikan pengetahuan terkait team leadership.
“Yang kedua itu team leadership, team leadership itu cross functional team build, terus building trust di dalam tim, dan [memberikan] feedback dan being candid. I think number one issue di tim itu [adalah] not being able to give feedback sama not being able to be candid. Candid adalah dapat berbicara apa adanya tapi dengan sopan,” kata Arvy lagi.
Dalam aspek cross functional team, Arvy menyarankan startup founder untuk bisa merekrut orang dengan keahlian yang berbeda ke tim mereka.
Dari segi trust, Arvy menuturkan sejumlah elemen yang dapat dipenuhi untuk meningkatkan rasa percaya di dalam tim, yakni bertindak kredibel, dapat diandalkan, memiliki gaya hubungan interpersonal yang baik, dan tidak memiliki self-interest yang terlalu tinggi.
Sementara untuk feedback, Arvy menjelaskan penting bagi tim untuk memberikan kritik yang membangun, bukan untuk menjelek-jelekan seseorang secara personal.
Arvy sendiri merupakan salah satu anggota komunitas Skystar Ventures UMN. Ia bersama rekannya, Hans Permana, membangun Agile Technica, sebuah perusahaan startup berbasis IT.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan para peserta program inkubasi Batch X? Silakan follow Instagram kami di @skystarventuresprogram!