“Jangan langsung buat bisnis! Kerja dulu cari pengalaman yang banyak!”
Kalimat di atas tidak jarang disampaikan kepada seseorang yang ingin membangun bisnis pada tahap awal kariernya. Namun, apakah benar seseorang harus cari pengalaman sebagai karyawan dulu sebelum membangun bisnis?
Bagi seseorang yang baru mau memulai perjalanan karier profesionalnya, tak jarang kita dihadapkan dengan pilihan antara bekerja dengan orang lain atau membangun usaha kita sendiri. Di satu sisi, pengalaman bekerja sebagai karyawan dikatakan krusial agar kita bisa beradaptasi terlebih dahulu dengan industri. Selain itu, risiko dari opsi ini juga cenderung lebih kecil dibandingkan langsung membangun bisnis.
Berikut adalah kelebihan dari mencari pengalaman terlebih dahulu sebelum membangun bisnis:
- Kesempatan beradaptasi tanpa risiko besar
- Membangun reputasi dan relasi profesional dengan bantuan pihak lain
- Mempelajari hard skill dan soft skill dari orang lain
- Memahami “medan perang”, seperti keadaan pasar, persaingan, dan kondisi industrinya
- Mengumpulkan modal yang diperlukan, baik dari segi finansial ataupun kapasitas diri
Akan tetapi, di sisi lain, mereka yang memilih untuk langsung membangun bisnis berargumen bahwa semakin cepat memulai bisnis, semakin cepat juga mencapai kesuksesannya. Lagi pula, pengalaman bisa didapatkan seiring berjalannya bisnis.
Berikut adalah kelebihan dari langsung memulai bisnis:
- Ide yang masih fresh
- Flexible sehingga banyak area untuk dipelajari
- Ilmu terbaik berasal dari pengalaman sendiri (learning by doing)
- Kondisi yang mendukung
Dengan melihat kelebihan dari kedua sisi, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya keduanya merupakan pilihan yang baik untuk keadaan yang tepat. Keadaan ini bisa dalam konteks ketersediaan modal, tipe bisnis, tujuan pribadi, dan lain sebagainya.
Berikut adalah faktor yang dapat dipertimbangkan sebelum menentukan bekerja terlebih dahulu atau langsung membangun bisnis:
- Kesempatan: Kesempatan bekerja di tempat bergengsi/kesempatan mendapat bantuan dalam membangun bisnis
- Modal: Kemampuan finansial, keterampilan, mental, atau relasi yang menentukan kesiapan seseorang dalam berbisnis
- Profil risiko: seberapa banyak yang bisa dipertaruhkan, baik finansial, waktu, tanggung jawab, dan lain-lain.
- Kematangan: Seberapa matang ide dan visi bisnis juga perlu dipertimbangkan sebelum membangunnya.
Kesimpulannya, bekerja atau membangun bisnis bukan hanya berbicara tentang waktu yang tepat, tetapi juga tentang kesiapan dan kesempatan. Jika ada kesempatannya dan yakin bahwa diri kita siap, maka tidak ada salahnya langsung memulai perjalanan bisnis kita lebih cepat. Namun, jika belum ada kesempatan atau diri merasa belum siap, mengumpulkan hal-hal yang diperlukan untuk menjadi lebih matang juga pilihan yang bijak.
Baca juga: “Tidak Semua Bisnis Rintisan itu Startup! Berikut Ciri dan Jenis Startup di Indonesia”
Ditulis oleh:
Reynaldy Michael