Di tengah persaingan bisnis yang kian ketat seperti sekarang ini, sebuah perusahaan harus memiliki keunggulan ketimbang merek lainnya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran atau marketing untuk mengkomunikasikan keunikan sebuah brand kepada masyarakat. Tujuan penting adanya strategi pemasaran ialah untuk membangun awareness sebuah merek atau produk, yang kemudian berakhir dengan peningkatan sales. Secara sederhana, konsumen akan lebih memilih produk dengan merek yang sudah diketahui ataupun dipercaya sebelumnya. Dengan adanya pemasaran, konsumen akan tahu merek kita, apa saja produk dari merek kita, dan apa saja kelebihannya. Selain itu, marketing juga merupakan blood of company atau darah perusahaan, karena tanpa memiliki strategi pemasaran yang baik, penjualan juga akan sulit mencapai hasil maksimal. Tentunya, strategi marketing juga diterapkan oleh perusahaan startup dengan memanfaatkan berbagai platform digital. Hal ini yang dilakukan oleh salah satu peserta Skystar Ventures batch 7, yaitu Game4Change.
Game4Change merupakan sebuah startup yang bergerak di bidang edukasi lingkungan. Mereka memiliki produk bernama kartu Wilah yang dapat digunakan untuk memberikan edukasi yang menyenangkan kepada target market mereka. Perjalanan Game4Change yang dimulai dari tahun 2019 membawa mereka berkesempatan untuk bekerja sama dengan klien ternama seperti Unilever dan Shell. Wah, hebat banget ya! Yang menjadi pertanyaan kita semua adalah bagaimana sih strategi marketing Game4Change sehingga bisa mendapatkan klien ternama. Sudah penasaran kan? Yuk kita dengar ceritanya dari Ryan Sucipto selaku CEO dari Game4Change.
Starting point pertama Game4Change dimulai dari keikutsertaan mereka dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Bekraf (Badan Ekonomi dan Kreatif Indonesia). Dalam acara tersebut, Ryan Sucipto memberikan kartu Wilah kepada Bapak Triawan Munaf yang kala itu menduduki jabatan sebagai kepala Bekraf. Seusai acara itu, Bapak Triawan Munaf langsung memposting kartu Wilah di laman Instagram-nya. Tidak disangka, karena postingan tersebut, Brand Manager Unilever langsung menghubungi tim Game4Change dan ingin menggunakan kartu Wilah sebagai alat bantu mereka dalam kegiatan CSR. Jumlah yang mereka beli juga tergolong sangat banyak loh! Nah, ternyata kekuatan dari Key Opinion Leader sangat berdampak ya. Dalam kasus ini, Bapak Triawan Munaf termasuk Key Opinion Leader karena merupakan Ketua dari Badan Ekonomi dan Kreatif Indonesia.
Selain Unilever, klien besar lain yang pernah bekerja sama dengan Game4Change adalah Shell. Nah kali ini, strategi marketing apa sih yang dilakukan Game4Change?
Jadi, Ryan Sucipto bertemu dengan Shell dari sesama pegiat boardgame. Loh, kok bisa? Jadi, salah satu pegiat boardgame merekomendasikan Game4Change (kartu Wilah) kepada pihak Shell yang dapat membantu mereka dalam kegiatan CSR. Kali ini, Game4Change tidak hanya menjual kartu saja, tetapi juga menawarkan jasa training cara bermain kartu Wilah kepada anak-anak yang merupakan sasaran CSR Shell. Bisa disimpulkan, Game4Change bertemu dengan Shell karena kekuatan network serta word of mouth ya, teman-teman.
Tidak hanya itu, Game4Change juga melakukan strategi promosi melalui Instagram dengan memberikan konten edukatif berupa penjelasan mengenai lingkungan. Ryan juga mengungkapkan bahwa ia ingin kartu Wilah menjadi salah satu solusi bagi orang tua untuk memberikan edukasi kepada anak-anak mereka. Game4Change juga memanfaatkan email marketing untuk mempromosikan produknya kepada beberapa perusahaan. Ryan Sucipto juga bekerja sama dengan beberapa partner untuk mengadakan webinar melalui platform Instagram Live. Salah satunya adalah Adhicipta dari Adhiciptaplayground yang menangkat tema Board Game Untuk Edukasi Merdeka dari Sampah.
Sementara itu, sebelum Covid-19 muncul di Indonesia, Game4Change sering bekerja sama dengan beberapa organisasi sosial seperti Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dalam hal campaign dan webinar. Tentunya kegiatan partnership ini bisa untuk menambah awareness Game4Change ya.
Dari beberapa strategi marketing di atas, ada yang bisa kalian terapkan juga gak nih di dalam bisnis kalian? Tentunya kalian perlu meriset target market terlebih dahulu ya supaya dapat merancang strategi marketing yang tepat sasaran. Penasaran gimana caranya untuk membuat strategi marketing yang baik? Yuk ikut STARTALK Series dengan tema “Achieving Startup’s Recognition with Optimized Branding and Marketing Strategies” yang dibawakan oleh Irfan Prabowo selaku Head of Marketing at Lemonilo. Langsung daftar disini ya!