Sebagai Founder, apa yang akan Anda jawab saat seorang investor bertanya mengenai startup Anda? Bagaimana cara Anda menjelaskan secara singkat dan detail? Aspek apa saja yang harus Anda ceritakan kepada Investor tersebut?
Menceritakan atau mempresentasikan startup Anda kepada orang lain dapat disebut juga sebagai pitching. Pitching tidak hanya harus dilakukan kepada investor, tapi juga ke semua audience Anda seperti customer, partner bisnis, dan lain-lain.
Sebelum melakukan pitching, ada baiknya jika Anda mempersiapkan pitch deck atau lembar informasi mengenai startup Anda. Lalu, apa saja yang harus Anda masukkan ke dalamnya?
Indra Dhanurendra, CTO dari Klikdaily dan juga Mentor di Skystar Ventures incubator program, memaparkan konten yang dapat Anda jadikan acuan saat menyusun pitch deck.
Selalu mulai pitching Anda dengan opening atau bagian pendahuluan. Dalam cover, pastikan slide Anda mencantumkan nama perusahaan, logo, dan juga tagline dari startup Anda.
Masih dalam bagian pembukaan, saat melakukan pitching, pancing emotional feeling audience Anda dengan cerita mengenai problem atau permasalahan yang biasa terjadi di sekeliling mereka yang berkaitan dengan produk/jasa yang Anda tawarkan.
Kemudian, jelasakan mengenai solusi yang Anda berikan. Jelasakan apa itu produk/jasa Anda, dan tunjukkan perbedaan antara sebelum dengan sesudah menggunakan solusi dari produk Anda.
Jelaskan juga bagaimana langkah-langkah penggunaan produk Anda. Bagian ini sudah masuk dalam bagian inti, sehingga Anda perlu menjelaskannya lebih detail. Buat audience membayangkan pengalaman saat menggunakan produk Anda.
Bila audience yang Anda hadapi adalah investor, tunjukkan juga traction dari produk Anda. Setiap investor pasti tertarik untuk melihat sejauh mana Anda sudah berjalan, seberapa banyak user yang sudah bergabung, serta bagaimana penjualan dari produk Anda.
Selain itu, investor juga akan tertarik untuk mengetahui seberapa besar market Anda. Tunjukkan potensi dari sebaran produk Anda, siapa saja yang akan menjadi user Anda, dan seberapa besar Anda berpotensi untuk mengumpulkan revenue.
Dalam market landscape, Anda juga dapat menunjukkan data dari apa saja yang sudah terjadi pada startup Anda, dimana posisi Anda, dan bagaimana kondisi persaingan pasar dari bisnis yang Anda jalankan.
Kemudian, tunjukkan juga projeksi dari startup Anda kedepannya. Ingin jadi sebesar apakah startup Anda. Sertakan data dan grafik dari projeksi tersebut. Projeksi dapat ditunjukkan dalam tahunan atau kuartal tertentu.
Dalam aspek ini, tunjukkan dari mana saja startup Anda akan mendapatkan income atau sumber pendapatan. Misalnya dari margin penjualan, vendor, iklan, dan lainnya.
Memasuki bagian penutup, tunjukkan orang-orang dibalik startup Anda. Ceritakan latar belakang serta passion mereka dalam membangun startup Anda. Tunjukkan mengapa investor harus mempercayai Anda dan tim.
Bagian ini sebenarnya tidak harus ditunjukkan saat pitching. Namun akan lebih baik jika Anda dapat mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang akan muncul dari investor. Siapkan juga data dari hasil riset bisnis Anda dalam appendix ini.
Terakhir, tutup sesi pitching Anda dengan kalimat yang dapat meyakinkan audience Anda untuk berkontribusi dengan startup Anda. Jika audience Anda adalah investor, tutup sesi pitching Anda dengan ajakan untuk berdiskusi lebih lanjut atau permohonan untuk pendanaan.
Nah, jika semua aspek tadi dapat Anda jelaskan dengan baik, pitching yang Anda lakukan pasti dapat berjalan dengan lancar. Sebagai penutup, pastikan juga slide presentasi Anda cukup jelas untuk dibaca dan menarik untuk dilihat. Selamat mencoba!*