Istilah startup mulai menjadi kata yang familiar bagi masyarakat Indonesia pada beberapa dekade terakhir. Meski begitu, nyatanya masih banyak yang salah kaprah tentang istilah ini. Oleh karena itu, berikut penjelasan apa itu startup, dan apa saja ciri dan jenis startup yang umum ditemukan di Indonesia.
Menurut kamus Oxford, startup memiliki definisi sesederhana “bisnis yang baru didirikan”. Namun, pada praktek di industrinya, Startup memiliki identitas yang lebih kompleks dari sekedar definisi tersebut.
Melansir Investopedia, startup adalah perusahaan yang sedang berada dalam tahap awal dari operasi mereka. Umumnya, perusahaan startup diluncurkan dengan biaya yang besar dengan pemasukan yang seadanya. Hal inilah yang mengakibatkan perusahaan startup biasanya mencari dukungan dari investor atau Venture Capital.
Tidak hanya itu, startup juga biasanya didirikan dengan tujuan mengenalkan suatu produk atau layanan yang dapat mengatasi kebutuhan target pasarnya. Oleh karena itu, tahap memahami masalah dan kebutuhan dari target pasar menjadi salah satu tahap krusial dari perusahaan startup.
Selain tahap operasi dan produk yang menawarkan solusi, startup juga biasanya menciptakan atau memanfaatkan teknologi melalui produknya sehingga tercipta sebuah inovasi. Hal ini pula yang membuat startup dinilai disruptif bagi perusahaan konvensional yang cenderung kurang fleksibel dan adaptabel.
Di Indonesia sendiri, istilah startup baru berkembang di beberapa dekade terakhir, bersamaan dengan munculnya beberapa nama startup besar seperti Tokopedia, Gojek, Traveloka, dan masih banyak lagi. Saat ini, industri startup kian melesat dengan lahirnya pemain-pemain baru.
Beberapa jenis startup yang sedang berkembang di Indonesia antara lain:
E-commerce & Marketplace
E-commerce (Electronic commerce) dan marketplace adalah startup yang produknya adalah platform jual-beli berbasis daring dan digital. Startup jenis ini cukup populer di Indonesia dan telah menjadi bagian dari aktivitas ekonomi masyarakatnya. Beberapa nama startup e-commerce ternama di Indonesia antara lain Tokopedia, Shopee, dan Lazada.
FinTech
Startup financial technology (FinTech) adalah startup yang menyediakan layanan keuangan efisien dengan memanfaatkan teknologi digital. Jenis startup ini sangat populer di Indonesia dan digunakan oleh semua kalangan. Hal ini juga dipengaruhi oleh alat pembayaran Quick Response-code Indonesian Standard (QRIS) yang digunakan oleh hampir semua transaksi pembayaran di Indonesia. Beberapa startup FinTech di Indonesia adalah GoPay, Ovo, dan Dana.
Ride-Hailing
Startup ride-hailing adalah startup yang berfokus kepada efisiensi transportasi umum melalui aplikasi atau website. Startup jenis ini menjadi populer di Indonesia semenjak diperkenalkannya Gojek. Kini stratup ride-hailing sudah dapat ditemukan di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Selain Gojek, beberapa startup jenis ini adalah Grab, Maxim, dan Indrive.
HealthTech
Startup health technology (HealthTech) adalah startup yang menyediakan layanan kesehatan secara digital dan dalam jaringan. Layanan bisa berupa konsultasi daring, pembelian obat, atau pemesanan layanan luring. Jenis startup ini juga sudah sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Beberapa nama populer antara lain Halodoc, Alodokter, dan Good Doctor.
EdTech
Startup education technology (EdTech) adalah startup yang menyediakan layanan pendidikan dengan metode modern dan inovatif berbasis digital. Meski pasar dari startup jenis ini belum terlalu berkembang seperti jenis lainnya, tapi masyarakat sudah familiar dengan beberapa merek seperti Ruangguru, Zenius Education, atau mungkin Duolingo.
Travel & Hospitality
Seperti namanya, startup travel dan hospitality adalah startup yang bergerak di bidang perjalanan dan liburan. Jenis ini sudah lebih dulu dikenal oleh dunia dan Indonesia dibandingkan dengan beberapa jenis lain. Beberapa nama yang pasti diketahui oleh mayoritas masyarakat Indonesia adalah Traveloka, Tiket.com, dan Agoda.
Logistic & Supply Chain
Startup logistic dan supply chain menyediakan sarana pengiriman dan penyediaan pasokan dengan bantuan teknologi untuk efisiensi dan keakuratan. Meskipun startup jenis ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat, startup logistic dan supply chain menjadi penopang ekonomi, khususnya ekonomi transaksi digital. Beberapa merek terkenal dari jenis ini adalah Sicepat, Anteraja, dan J&T express.
AgriTech
Startup agriculture technology (AgriTech) adalah startup yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Startup jenis ini belum banyak diketahui oleh masyarakat karena memang pengguna layanan ini adalah mereka yang juga berada di industri agrikultur. Beberapa startup AgriTech antara lain Sayurbox, producepay, dan yang sempat viral eFishery.
PropTech
Yang terakhir adalah startup property technology (PropTech), atau startup yang menyediakan layanan jual-beli, sewa-menyewa, dan hal lainnya yang berhubungan dengan properti seperti rumah, apartment, indekos, dan sejenisnya. Di Indonesia, startup PropTech populer antara lain Travelio, Rumah123.com, dan Mamikos.
Banyaknya jenis startup di Indonesia saat ini menunjukan pesatnya pertumbuhan dan perkembangan dari industri ini. Meski begitu, masih terdapat banyak potensi yang bisa dicapai dari industri ini. Mulai dari potensi pemasukan negara, terciptanya lapangan kerja, dan roda perputaran ekonomi dalam negeri.
Baca juga: “Business Trends 2025: Bagaimana Cara Bisnis Survive Tahun Ini”
Ditulis oleh:
Reynaldy Michael