Creative Engaging advertising merupakan salah satu cara untuk membuat sebuah brand menjadi hidup. Hal ini dinilai cukup efektif karena 90% masyarakat Indonesia menggunakan device setiap harinya hingga sembilan jam per hari. Sementara itu, data juga menyebutkan 47% dari keseluruhan komponen engaging advertising berasal dari aspek creative.
Dalam STARTALK yang diadakan Skystar Ventures kali ini, Meylissa Priscilla selaku Senior Brand Creative Manager Lazada Indonesia akan membagikan pengalamannya mengenai “Developing creative ads that engages startups’ audiences”.
Engaging Marketing dan Engaging Advertising
Dalam dunia branding dan marketing, terdapat dua istilah yang serupa, yaitu engaging marketing dan engaging advertising. Lantas, apa saja perbedaan dari kedua istilah tersebut?
Secara sederhana, engaging marketing dapat diartikan ‘menjual ide dari creative’. Biasanya, target dari engaging marketing ini didapatkan dari data yang sudah ada. Channel-nya pun bermacam-macam, seperti Instagram, Facebook, Email, dan lain-lain. Measurement yang diukur berupa klik, like, comment, dan share.
Sementara itu, engaging advertising mencakup keseluruhan dari proses branding. Tujuannya sendiri adalah agar target market dapat menanamkan rasa cinta terhadap sebuah brand sehingga mereka mengeklik advertising tersebut atau langsung melakukan proses purchase.
Panduan Membuat Engaging Advertisement
Menurut Meylissa, berikut merupakan beberapa poin yang dapat dijadikan guideline saat merancang engaging advertisement.
- Inspire People -> Keyword dalam poin ini adalah branding. Sebuah brand harus mengetahui secara detail seluk-beluk dari brand itu sendiri, hal ini dilakukan agar dapat menjadi konsisten. Hal-hal yang perlu digarisbawahi dari informasi sebuah brand antara lain misi, value, brand personality, unique selling point, dan brand voice.
- Build Connection -> Setelah semua komponen branding selesai, tahap berikutnya adalah bagaimana menyampaikan branding tersebut kepada audiens. Terdapat 5A framework dari Kotler (2018) yang menunjang poin ini, yaitu:
- Aware -> memperkenalkan pesan dari campaign baru
- Appeal -> kelebihan apa yang membuat brand kalian berbeda dibanding kompetitor dan bagaimana meyakinkan customer jika brand kalian punya unique selling point
- Ask -> contohnya berupa testimonial dan word of mouth
- Act -> benefit yang ditawarkan sebuah brand jika customer membeli produk/menggunakan jasa brand tersebut
- Advocate -> meyakinkan customer agar mereka dapat merekomendasikan produk atau jasa sebuah brand kepada orang lain
- Let Them Experience -> Selain kegiatan branding dan marketing, hal lain yang perlu diperhatikan oleh sebuah brand adalah kualitas dari produk/jasa itu sendiri. Hal ini dikarenakan dapat memengaruhi keputusan target market untuk melakukan repurchase sebuah produk atau jasa.
“Creating an engaging advertising harus holistik supaya hasilnya sesuai dengan yang kalian inginkan karena ketika ads nya bagus tetapi experience-nya jelek itu sangat disayangkan,” tutur Meylissa.
Dalam kesempatan ini, Meylissa juga memberikan tips membuat engaging advertising yang baik untuk sebuah startup. Seperti menggunakan copy yang simpel, lalu mencantumkan tombol call to action yang jelas, dan memasukkan unsur human touch untuk meningkatkan engagement dengan target market. Kamu bisa terapkan tips-tips ini, ya. Selamat mencoba!