Beberapa praktisi yang mengisi acara ‘STARTALK with the Venture Capital’, termasuk dari East Ventures, mengungkapkan kriteria startup yang menjadi incaran mereka untuk berinvestasi.
Acara ini diselenggarakan oleh Skystar Ventures Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Skystar Ventures UMN merupakan tech incubator dan community driven collaborative space yang didirikan oleh Rektor Universitas Multimedia Nusantara pada 2013.
Dalam agenda tersebut, VP of Investment Kejora Capital, Erwin Arifin, mengungkapkan bahwa latar belakang founder startup menjadi unsur penting dalam menentukan pemberian investasi.
“Kami mencoba menemukan founders yang benar-benar bersemangat dan mengerti semua seluk-beluk dari industri yang coba ia buat. Tidak begitu memperhatikan lebih dalam mengenai latar belakang edukasinya ataupun pengalamannya bekerja,” kata Erwin dalam acara ‘STARTALK with the Venture Capitals: VC’s Perspective towards the Startups Industry and Landscape’ pada Selasa (8/11/2022).
“Kami lebih memilih orang-orang, meskipun mereka memiliki latar belakang hebat, tahu semua detail dari industri yang ingin dikerjakan,” lanjutnya.
Mirip dengan Erwin, VP of Investment East Venture, Alda Wardhana, juga menyoroti pentingnya karakter founder sebagai pertimbangan pemberian investasi.
“Pasarnya harus cukup besar agar bisa kami pertimbangkan untuk investasi. Namun, saya pikir founder juga tak kalah penting,” ujar Alda dalam acara yang sama.
Ia kemudian berujar, “Kami mencari founder yang memiliki integritas, karakter yang baik, memiliki kesadaran diri, mengetahui apa kekuatan dan kelemahannya, sehingga dia mampu membentuk tim yang dapat menyempurnakan tujuannya.”
Alda juga menyoroti karakteristik founder yang dipertimbangkan ialah harus dapat bersikap luwes dalam situasi apapun.
“Jadi bisa tegas, tetapi di waktu yang sama dapat berempati dengan orang lain,” tutur Alda.
Karakteristik-karakteristik itu, menurut Alda, dapat membuat founder startup membawa perusahaan fokus pada kekuatan inti mereka.
Selain itu, Alda menilai tim yang baik dapat membuat produk besar dan mampu mengumpulkan pasar yang lebih besar, membuat perusahaan mereka dapat berkembang lebih cepat.
Permasalahan Startup kala Situasi Ekonomi Dunia Kini
Tak hanya membahas soal kriteria startup incaran VC, Alda dari East Ventures menuturkan permasalahan ekonomi yang terjadi saat ini, seperti kenaikan suku bunga, inflasi tinggi, dan perang Rusia-Ukraina, telah berdampak pada keberlangsungan startup.
“Ini menyebabkan gangguan rantai pasokan, memperketat regulasi startup di China, dan berkurangnya stok teknologi di berbagai negara, membuat investor yang berada di tahap berkembang lebih berhati-hati memperpanjang investasi bernilai tinggi ke startup,” kata Alda.
Melihat situasi tersebut, Principal Skystar Capital, Andreas Dymasius, mengungkapkan sejumlah indikasi startup bakal selamat atau tidak di tengah kondisi saat ini.
“Seperti manusia, yang selamat adalah yang berada dalam kondisi baik. Jadi mereka yang tidak bisa mengidentifikasi masalah, yang mengeluarkan banyak biaya dalam Research and Development, itu yang tidak akan survive,” kata Andreas dalam acara yang sama.
Andreas kemudian mengatakan, “Mereka yang bijaksana, tetap berupaya menemukan kesesuaian produk dan pasar (PMF), mengembangkan diri, mereka yang mengatur pengeluaran dengan rajin, itu yang bakal survive.”
Penasaran dengan tips dan informasi lain mengenai startup dan Venture Capital? Ayo follow instagram Skystar Ventures di @skystarventures! Kalian bisa mendapatkan informasi lainnya dari berbagai acara STARTALK yang kami adakan. Come and visit us!