Visi dan misi merupakan komponen inti dalam perusahaan yang menjadi pedoman bagi setiap pekerjanya. Sebuah perusahaan akan sulit mencapai tujuan apabila tidak memiliki visi dan misi yang ideal.
Oleh karena itu, visi dan misi yang baik harus mencerminkan apa yang dilakukan perusahaan, bagaimana perusahaan bisa membantu orang, apa tujuan perusahaan, serta bagaimana perusahaan mencapai tujuan tersebut.
Ada beberapa faktor yang bisa membantu kamu untuk merancang sebuah visi dan misi. Dalam STARTALK kali ini, Seto Lareno selaku Co-Founder Binar Academy akan memberikan guideline dalam membuat visi dan misi perusahaan yang ideal. Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan.
Mendefinisikan Masalah
Sebelum merintis sebuah perusahaan, para founder harus menentukan problem apa yang ingin mereka atasi. Hal ini dapat dipermudah dengan menjabarkan masalah tersebut menjadi beberapa kalimat. Akan lebih baik jika problem yang dipilih telah dialami oleh sebagian besar masyarakat sehingga bisa menggerakkan tim untuk melakukan hal yang lebih efektif dan efisien.
Jika sudah mengetahui problem yang ingin diatasi, langkah berikutnya adalah membuat solusi untuk menyelesaikan problem tersebut. Hal ini yang kemudian akan dikenal sebagai visi dan misi perusahaan.
Visi dan misi yang dibuat berdasarkan problem akan menjadi pedoman untuk anggota tim dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Lebih jauh lagi, diharapkan visi dan misi dapat menarik perhatian stakeholder atau market yang memiliki concern serupa. Alhasil, mereka merasa ada kesamaan tujuan hidup dan ingin menggunakan produk atau jasa yang kamu sediakan.
Komunikasi dan Relasi
Menurut Seto, visi dan misi saja kurang maksimal untuk menarik perhatian stakeholder. Seto menambahkan, ada faktor pendukung lain, salah satunya adalah aspek psychological safety.
Aspek ini berarti setiap perusahaan perlu membangun ekosistem yang nyaman secara psikologis bagi anggota timnya. Psychological safety mempunyai peranan penting untuk meningkatkan relasi antara karyawan, customer, dan tim. Salah satu poin yang ada dalam psychological safety adalah leadership behavior atau kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus dapat membimbing anggota timnya dalam mengerjakan tugas-tugas mereka, termasuk menciptakan iklim yang positif dan suportif. Selain itu, penting juga bagi sebuah perusahaan untuk menerapkan prinsip inklusivisme, seperti membagi rata jumlah perempuan dan laki-laki dalam sebuah perusahaan, memberikan akses kepada setiap orang dari berbagai agama, suku, ras, dan lain-lain.
Seto mengungkapkan, “Leader yang baik tidak hanya memperhatikan visi dan misi dalam bekerja, tetapi juga humility. Di mana ia bisa menempatkan posisinya di antara para anggota tim.”
Nah, setelah mendapatkan informasi penting di atas, sekarang waktunya kamu mengimplementasikannya, ya. Semoga berhasil!
Jangan lupa untuk mengikuti sesi STARTALK berikutnya dengan topik legal dan intellectual property yang sangat berguna untuk perkembangan bisnis kamu. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa follow Instagram @skystarventures.