Tak bisa dipungkiri, membangun bisnis adalah suatu proses belajar yang tak pernah ada habisnya. Oleh karena itu, mampu belajar dari pengalaman merupakan hal penting yang harus dimiliki seorang founder. Seperti Senior Partner Daily Social, Amir Karimuddin yang harus belajar menerima fakta ‘menampar’ tentang membangun bisnis dari pengalamannya.
Pada “Career Building 2025: Entrepreneurship Development Program”, tepatnya pada sesi fakultas Ilmu Komunikasi, Amir menceritakan pengalamannya dalam membangun bisnis. Salah satunya adalah empat fakta ‘menampar’ yang menurutnya harus disadari oleh semua founder.
Berikut adalah empat fakta ‘menampar’ yang harus disadari oleh founder startup menurut Amir Karimuddin:
Masalah kamu belum tentu masalah semua orang
Ketika membuat startup, seorang founder harus menciptakan sebuah ide solutif untuk suatu masalah. Namun, yang sering kali terjadi adalah, seorang founder mengangkat sebuah masalah yang ia rasakan dan meyakini bahwa hal tersebut juga dialami oleh semua orang. Ini adalah kesalahan pertama yang Amir singgung.
Untuk sebuah startup bisa berhasil dan memiliki banyak pengguna, founder harus memastikan bahwa masalah yang ia selesaikan dialami oleh sekelompok orang. Kelompok inilah yang akhirnya akan menjadi target pasar dari bisnis startup tersebut. Jika masalah ini ternyata hanya dialami oleh segelintir orang, tidak banyak juga orang yang membutuhkan produk tersebut.
Oleh karena itu, Amir menjelaskan pentingnya product market fit, yaitu sebuah proses yang harus dilakukan oleh sebuah startup untuk mencari tahu apakah produk mereka merupakan solusi untuk masalah yang dialami oleh banyak orang. Proses ini akan menyocokkan antara produk dengan pasar yang ada. Jika tidak cocok, maka startup ini tidak akan berhasil
Enggak semua ide harus baru dan unik
“There is nothing new under the sun!”
Kalimat ini ditekankan oleh Amir ketika ia membahas tentang bagaimana cara menciptakan suatu produk yang berasal dari gagasan atau ide. Menurutnya, di dunia ini tidak ada suatu gagasan atau ide yang 100 persen baru, yang ada hanya sesuatu yang sudah ada sebelumnya, tapi dibuat lebih baik. Mungkin ditingkatkan dengan dijadikan lebih cepat, mudah, praktis, murah, dan lain-lain.
Atas dasar fakta tersebut, Amir menjelaskan bahwa ide yang dibawa ketika membangun startup tidak harus benar-benar baru. Daripada menghabiskan waktu memikirkan gagasan yang belum ada sebelumnya, lebih baik berpikir bagaimana menjadikan sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik lagi dengan inovasi yang dibawakan.
Selain itu, ide yang unik juga belum tentu berhasil. Karena semakin unik suatu produk, maka semakin sulit juga untuk diterima oleh pasarnya. Karena itu, ketika membuat suatu ide, penting untuk seorang founder tetap melihat keadaan pasar saat ini. “Apakah pasar sudah siap dengan ide ini?” adalah pertanyaan yang harus ditanyakan oleh seorang founder dalam merumuskan idenya.
Kamu enggak sehebat itu, kamu banyak enggak bisanya
Seorang founder harus menerima fakta bahwa dirinya tidak bisa melakukan segala-galanya sendirian. Founder perlu sadar apa yang menjadi keahliannya dan kekurangannya. Meskipun, seorang founder dituntut untuk terus belajar, kenyataan bahwa mereka harus mengandalkan orang lain dalam aspek-aspek bisnisnya juga tidak bisa ditolak.
Dalam membahas hal ini, Amir mengibaratkan founder sebagai seorang superhero. Katanya, founder tidak bisa menjadi Superman yang punya semua super-power yang dibutuhkan untuk segala kondisi. Sebaliknya, founder harus menjadi seperti Nick Fury yang menggabungkan beberapa orang dengan satu skillset spesifik yang akan bekerja sama untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi.
Dengan konsep ini, Amir yakin bahwa founder dengan tim yang baik akan menjadi unstoppable. Bahkan, biarpun seorang founder tidak memiliki “super-power”, startup-nya akan tetap berhasil berkat kemampuannya mengelola orang-orang yang berada di timnya., persis seperti Nick Fury.
Belum tentu bisnis kamu layak dapet funding
Dalam beberapa tahun terakhir, industri startup sedang berkembang dengan cepat. Setiap tahunnya, berbagai jenis startup baru didirikan. Pertumbuhan pesat ini memang merupakah suatu hal yang layak disyukuri, tapi hal ini juga menghasilkan tantangan baru.
Faktanya, dari semua startup yang didirikan, kebanyakan mengharapkan bantuan keuangan dari investor untuk mempertahkan dan mengembangkan bisnisnya. Sayangnya, banyaknya jumlah startup tidak sebanding dengan jumlah investor. Hal ini berakibat pada persaingan yang semakin sengit pada startup-startup dalam menarik perhatian investor.
Di tengah persaingan yang semakin padat ini, investor membutuhkan bukti bahwa memang startup yang akan mereka investasikan memiliki potensi yang besar untuk mendatangkan keuntungan. Oleh karena itu, seorang founder tidak bisa hanya datang denga konsep dan ide. Pastikan seluruh aspek dana bisnis ini sudah dipertimbangkan dengan matang. Buat para investor yakin bahwa mereka bisa percaya pada startup dan founder-nya itu sendiri.
Itu dia empat fakta ‘menampar’ yang harus disadari oleh founder menurut Senior Partner Daily Social, Amir Karimmudin. Membangun startup memang bukanlah hal yang mudah. Namun, seperti yang Amir katakan ketika“Career Building 2025: Entrepreneurship Development Program”,
“kita sebagai founder harus never stop learning!”
Baca juga: “Kenalan Sama Impact Business dan Alasan Mengapa CEO Burgreens Memperjuangkannya”
Ditulis oleh:
Reynaldy Michael