Memasuki tahun baru 2019, program inkubasi bisnis batch 6 di Skystar Ventures tech incubator Universitas Multimedia Nusantara mulai dilaksanakan. Sebanyak 23 tim Skypreneur yang terdiri dari mahasiswa di berbagai program studi ini mulai diberikan pembekalan bisnis di kegiatan Pre-Bootcamp selama dua hari (4-5/12) di Skystar Ventures.
Program Officer Skystar Ventures, Renaldo Sutjiady mengungkapkan bahwa tujuan dari Pre-Bootcamp ini adalah untuk mengetahui prinsip dasar memulai bisnis.
“Tujuannya supaya para mahasiswa aware, kalau mau membuat bisnis, apa dulu yang harus diketahui. Mereka juga diajarkan kalau membuat bisnis itu harus berdasarkan problem atau permasalahan yang ada”, kata Renaldo.
Hari ke-1 – Menentukan Value Bisnis
Di hari pertama Pre-Bootcamp, para Skypreneur dibimbing oleh Pakar Digital marketing sekaligus Head of Program Skystar Ventuers Robert Hanson untuk membantu menentukan value kepada customernya menggunakan metode Value Proposition Canvas (VPC). Metode ini juga akan membantu para Skypreneur nantinya dalam membuat Business Model Canvas (BMC).
Hari ke-2 – Melakukan Riset Bisnis
Selanjutnya, di hari kedua Pre-Bootcamp, para Skypreneur dibimbing oleh Mentor Skystar Ventures yang sudah berpengalaman di bidang User Experience, Akhmad Reiza dan membahas tentang cara melakukan riset bisnis melalui interview, survey, metode kualitatif, dan kuantitatif.
“Terkadang mahasiswa belum ada experience untuk melakukan sebuah interview atau riset. Nah di sini kita memberikan mereka pengetahuan dasar mengenai bagaimana sih membuat sebuah pertanyaan yang baik dan bagaimana orang yang diwawancara mau bercerita”, ujar Renaldo.
In-depth Interview untuk Menggali Insight Customer
Setelah dibekali dengan Value Proposition Canvas dan metode riset, para Skypreneur diberikan tugas untuk melakukan in-depth interview dengan minimal 10 orang calon customernya. Tujuannya adalah untuk mengetahui insight atau masukan dari pasar sehingga para Skypreneur mampu mengadopsi dan memvalidasi insight tersebut ke bisnis mereka, sehingga dapat diterima oleh pasarnya.
Skypreneur akan dipertemukan kembali dengan para mentor dan akan mempresentasikan hasil interview-nya di kegiatan Mentor Match Making di awal Januari 2019 mendatang. Para mentor yang berasal dari berbagai latar belakang seperti investor, akselerator, founder, dan praktisi ini akan menilai langsung dan siap membimbing Skypreneur di program inkubasi Skystar Ventures selama 6 bulan kedepan.
Melalui tech incubator Skystar Ventures, kamu nggak perlu ragu lagi untuk menjadi entrepreneur. Selain dibimbing oleh berbagai mentor profesional, kamu juga bisa mengikuti program transfer credit di mata kuliah Technopreneurship. Hal ini juga sejalan dengan visi UMN untuk melahirkan entrepreneur tangguh bahkan sebelum lulus kuliah.
Mau jadi entrepreneur? Gabung aja di program inkubasi Skystar Ventures UMN!(*)