Lima kali harus mengubah konsep bisnis (pivot), tak membuat tim JobMine gentar untuk mengembangkan startup mereka. Rahel Maharani, salah satu tim Business Development JobMine percaya bahwa, dibalik startup yang berhasil terdapat tim yang kuat dan berani mengambil risiko. Bagi JobMine, kegagalan adalah suatu pengalaman berharga yang tidak akan ia dapatkan bila tidak mencobanya.
JobMine adalah salah satu portal yang membantu mempertemukan mahasiswa dengan perusahaan atau startup yang membutuhkan jasa freelance, part time, atau magang. Sebelum JobMine, Rahel dan tim juga sempat mencoba untuk mengembangkan beberapa startup lainnya seperti Track Me (hardware yang membantu customer menemukan barang-barang yang hilang), Lalu Lalang (sebuah platform marketplace penyedia jasa sewa mobil), Cari Tukang (platform penyedia jasa tukang), serta Birthday Bash (sebuah marketplace penyedia vendor dekorasi pesta ulang tahun).
Selama bergabung dengan program inkubasi batch 3 di Skystar Ventures UMN, Rahel dan tim mendapatkan banyak sekali masukan baik dari mentor, komunitas co-working space, maupun tim management Skystar Ventures. Hal yang paling dirasakan memberi dampak besar diakui Rahel adalah saat tahap validasi ide. “Setelah gabung di Skystar Ventures, kita baru sadar kalau ternyata ide itu nggak ada apa-apanya ketimbang eksekusi”, ungkap Rahel. “Saat divalidasi, ide yang tadinya kita anggap keren ternyata nggak match dengan apa yang dibutuhkan pasar. Itu dia kenapa kita sempat pivot berkali-kali”, tambahnya.
Memang tidak mudah untuk menyeimbangkan waktu kuliah sambil berbisnis. Hal ini pula yang menjadi tantangan bagi tim JobMine selama mengikuti program inkubasi di Skystar Ventures. “Challenge-nya banyak, tapi ketika kita berhasil mencapainya, rasanya puas banget. Secara nggak langsung kita juga jadi belajar time management, leadership, self-motivation, serta how to trust your team. Apalagi kita juga dibimbing oleh mentor-mentor yang keren dan pakar di industri tech-startup. Wah, priceless banget!” ujar Rahel.
“Aku juga ngerasa beruntung banget di UMN ada bisnis inkubator, jadi aku bisa belajar berbisnis yang benar sejak kuliah. Karna menurutku ini waktu yang sangat tepat ketimbang nunggu sampai lulus kuliah dulu. Kalau dari jaman sekolah sudah ada inkubator, mungkin sudah dari dulu juga aku join”, tambah mahasiswi Public Relations yang sudah gemar berbisnis sejak kecil ini.
Melalui JobMine, Rahel dan tim memiliki tujuan untuk menciptakan mutual benefit antara mahasiswa dengan perusahaan. Tak hanya itu, ia juga mengaku ingin menginspirasi mahasiswa/i lainnya untuk turut berkontribusi bagi perekonomian bangsa dengan membuka lapangan pekerjaan baru. “Kalau jumlah pengangguran berkurang, dan banyak anak muda yang bisa membuka lapangan pekerjaan baru, Indonesia juga pasti jadi lebih maju. Kalau sudah begitu, siapa yang nggak bangga?”, tutup Rahel.
Nah, untuk teman-teman ultimates yang ingin seperti Rahel, kalian juga bisa menjadi The Next UMN Technopreneur dan meraih kesempatan untuk mendapatkan pendanaan bisnis senilai ratusan juta rupiah. Masih banyak benefit lainnya yang bisa didapatkan dengan bergabung di Skystar Ventures, tech incubator UMN. D aftarkan timmu di link berikut : tinyurl.com/svbatch4 atau kunjungi Skystar Ventures Startup Showcase di Lobby B UMN 16-19 Mei 2016(*)
Like Facebook Fanpage Skystar Ventuers UMN dan follow instagram @skystarventures untuk informasi lebih lengkap.