Belakangan ini UX writer menjadi sebuah pekerjaan yang cukup populer. Proses digitalisasi yang terus meningkat membuat UX writer semakin dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, terutama startup. Karakteristik user di era digital yang terbilang dinamis membutuhkan seseorang yang mampu memandu konsumen dengan baik. UX writer memiliki peran penting dalam hal tersebut.
Lalu, apa saja sebenarnya pekerjaan yang dilakukan oleh UX writer? STARTALK kali ini menghadirkan Sucahyo Prakoso selaku UX Copywriter Lead Dana Indonesia untuk menjelaskan serba-serbi profesi UX writer.
Pertama-tama, kamu perlu mengetahui perbedaan antara UX design dan UX writer, nih. Secara general, UX design memiliki tanggung jawab untuk membuat rancangan sebuah produk dan menyediakan pengalaman yang relevan untuk user. Sementara itu, UX writer berperan untuk membuat copy interaktif yang mudah dimengerti oleh user.
Tahapan Kerja UX writer
Ada beberapa tahapan proses yang perlu dilalui, yaitu:
- Empathize -> Mengetahui motivasi dan keinginan user. Kamu perlu mengetahui hal apa yang ingin user dapatkan saat menggunakan aplikasi atau website kamu.
- Define -> Selanjutnya, kamu perlu membedah secara detail keinginan dari user tersebut. Mulai dari suasana hatinya saat membuka aplikasi, apa yang ingin diperoleh, sampai kesulitan apa yang akan mereka temui saat menggunakan aplikasi kamu.
- Ideate -> Setelah mendapatkan brief, kamu dapat berkolaborasi dengan stakeholder lainnya seperti UX designer, product designer, IT, UX researcher untuk membuat solusi yang tepat bagi user.
- Prototype -> Tahapan ini akan menghasilkan gambaran produk untuk kemudian divalidasi, biasanya prototype ini berbentuk wireframe.
- Test (Usability Test) -> Setelah memiliki prototype, kamu dapat melakukan testing kepada target market dari produk kamu. Jika hasil testing kurang memuaskan, kamu bisa lakukan iterasi (mengulang proses dari awal).
Skill UX writer
Beberapa keterampilan yang perlu dimiliki, antara lain:
- UX content strategy -> Kamu perlu memiliki kemampuan dasar menulis dan dapat membuat sebuah copy dengan unsur user-centric. Seperti yang sudah dijelaskan, copy yang dibuat berfokus kepada user, karena itu kamu perlu memahami secara jelas target market dari produk kamu.
- Understand UX -> UX atau User Experience di sini berarti kamu perlu mengetahui bagaimana memersuasi user agar melakukan call to action yang diharapkan produk kamu.
- Fit for any formats -> Dapat membuat copy sesuai dengan penempatan yang diperlukan. Misalnya, copy pada error page menggunakan kata-kata yang berempati dan memberikan solusi kepada user.
- Communication -> Dalam hal ini, kamu perlu memberikan penjelasan yang jelas kepada user sesuai dengan prinsip UX writing.
- Empathy -> Memiliki kemampuan untuk mengerti kebutuhan motivasi user yang menggunakan aplikasi atau website kamu.
- Research -> Lalu, kamu juga perlu memiliki kemampuan untuk melakukan research, ya. Tujuannya adalah memvalidasi copy yang sudah dibuat.
Perbedaan UX writer dan Copywriter
Walaupun pekerjaan UX writer dan copywriter sama-sama menulis, ternyata tulisan yang dibuat sangat berbeda, loh. Apa aja sih perbedaannya?
Peran UX writer :
- Membuat user lebih mudah menggunakan aplikasi atau website
- Mengikuti tahapan membuat UI/UX aplikasi dari awal hingga akhir bersama dengan stakeholder lainnya
- Memberi penjelasan produk melalui copy
Peran Copywriter :
- Menarik perhatian pengguna baru
- Membangun hubungan baik dengan user
- Membuat konten promosi produk melalui beberapa channel
Sucahyo Prakoso juga memberikan sedikit tips buat kamu yang mau memulai karir menjadi UX writer. “Kita harus friendly dengan user, ya. Jangan lupa untuk melakukan research dan mencari inspirasi dari kompetitor. Lalu, adjust sesuai tone dan voice sesuai perusahaan kita. Good luck!”