Ada istilah bahwa kematian pada industri retail cepat atau lambat akan terjadi jika mereka tidak mau beradaptasi dengan perubahan pasar dan perkembangan teknologi. Orang-orang akan tetap berbelanja dan membeli barang. Hanya saja, metodenya telah berubah. Setiap retailer yang ingin terus bertahan harus mampu melakukan transisi ke pendekatan yang bersifat digital, untuk senantiasa memenuhi ekspektasi pelanggan.
Agung Bezharie, Chief Executive Officer (CEO) dari Warung Pintar, dan Victor Gunawan, Bussiness Director dari PT Putera Handal Indotama (PHI-Integration) menjawab dilema perjalanan industri retail ini dalam acara STARTALK “How IoT is Transforming the Retail Industry” yang diselenggarakan oleh Skystar Ventures, tech incubator Universitas Multimedia Nusantara.
Pada kesempatan ini, Warung Pintar dan PHI Integrations juga menjelaskan mengenai manfaat penerapan Internet of Things (IoT) yang dapat membantu proses berkomunikasi, menganalisis, dan berbagi data pelanggan untuk menghasilkan penawaran yang sangat dipersonalisasi, meningkatkan interaksi, bahkan menghasilkan pengelolaan inventaris yang lebih baik jika diimplementasikan khususnya dalam industri retail kalangan mengengah kebawah.
“Kalau untuk upper class retail, mungkin mereka semua sudah sadar akan pentingnya data. Misalnya salah satu klien kami, The Body Shop. Mereka bahkan dapat mendeteksi tingkat kepuasan pelanggan melalui keramahan dan semyuman petugas kasir. Kalau mau franchise jalan, ya harus bisa mempelajari data yang kita punya. Jadi secara keseluruhan sebenarnya pebisnis retail sudah menyadari, yang membedakan adalah seberapa dalam suatu perusahaan mengelola datanya,” ujar Victor yang sudah lebih dari 15 tahun berpengalaman di industri big data.
Tapi hal yang sama biasanya tidak disadari oleh kalangan retail menengah kebawah tentang kepentingan dari data. Victor berpendapat bahwa meyakinkan usaha retail kecil akan petingnya data itu merupakan hal yang cukup sulit.
“Intinya sebenarnya perubahaan untuk bisnis retail yang lebih kecil harus ada yang memulai. Karena sekarang ini sudah memasuki era e-commerce, sedangkan jika kita tidak bisa memulai dan berinisiatif untuk mengedukasi kita tidak akan berkembang,” tegas Victor.
Berbicara memulai revolusi, mindset akan pentingnya data untuk perusahaan retail kecil, Warung Pintar pun merasa memilki banyak keuntungan dalam menjalankannya. Agung menjelaskan bahwa kesadaran akan pengolahan data, dapat membawa efisensi bisnis dalam menjaring kostumer.
“Manfaat IoT itu untuk kita usaha kita sebenarnya mempunyai 3 layer. Layer yang pertama untuk monitoring sistem pendapatan usaha kita yang sebenanrya standar, karena hasil analisanya bisa untuk startegi promosi produk kita. Yang kedua adalah dari segi Supply Chain, jika kalian sudah mendapatkan demand dari produk kita, meluaskan jaringan bisnis kita itu pasti akan jauh lebih efektif, apalagi jika agregasinya sudah sangat besar. Terkahir sebenanrya dari sudut pandang brand produk kita. Dengan big data kita bisa mengenal sikap dan kecenderungan dari pembeli, sehingga kita mendapatkan spesifikasi target market yang lebih detail,” jelas Agung.
Di Warung Pintar sendiri, implementasi IoT diwujudkan tidak hanya dengan menyediakan platform digital, tetapi juga membangun platform fisik untuk pelanggan. Misalnya untuk kasir, Warung Pintar bekerjasama dengan MokaPOS. Sedangkan untuk pencatatan keuangan dan finansial, Warung Pintar menggunakan aplikasi Jurnal. Lalu pelanggan juga dapat isi ulang pulsa dan membeli tiket transportasi menggunakan Kudo. Warung Pintar ingin menjadi jawaban dari new retailer.
Agung juga meyarankan agar tidak takut untuk bergerak dan berinisiatif mengembangkan data dalam bisnis yang ingin dijalankan. Menurutnya lebih baik coba dulu daripada takut mengalami kegagalan.
“Sebagai anak muda, saya berpesan kepada kalian untuk jangan ragu berada di tengan-tengah perkembangan data, ada baiknya juga untuk mulai mencari tahu apa sih bagusnya AI (artificial intelligence) dan jeleknya bagaimana. Karena banyak perusahaan sekarang yang mencari anak muda yang bisa memberikan ide surprise untuk mereka. Yang terpenting jangan menjadi ignorant, karena dengan peduli terhadap hal hal detail, bisa membuat usaha kalian lebih efisien,” ujar Agung.(*)