Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring karena Covid-19 menuntut para pendidik untuk memberikan konten pembelajaran yang inovatif. Oleh karena itu, kehadiran Virtual Reality dinilai dapat membantu meningkatkan kualitas dunia pendidikan yang dilakukan secara daring. Salah satunya adalah komunitas yang berupaya untuk mengembangkan Virtual Reality adalah pendekar VR.
Komunitas ini dikembangkan oleh Millealab, salah satu startup yang berada dibawah naungan inkubator bisnis Skystar Ventures UMN. Dengan prospek bisnis yang menjanjikan, Millealab juga berhasil lolos dalam ajang Program Pendanaan Startup Inovasi Indonesia (SII) dari BRIN.
Pendekar VR merupakan program yang dirancang untuk menaungi para pendidik yang tergabung dalam Millealab sebagai VR Ambassador. Millealab berharap, komunitas ini dapat membantu mentransmisikan peran Virtual Reality dalam dunia pendidikan secara lebih luas lagi.
Anggota Komunitas Pendekar VR sendiri berasal dari para pendidik yang secara aktif menggunakan Millealab di dalam praktik pembelajaran mereka. Tentunya, anggota komunitas ini harus memiliki passion serta pengetahuan luas di bidang Edtech, terutama Virtual Reality.
Menjadi anggota komunitas mendatangkan beberapa keuntungan tersendiri. Salah satunya dapat mengikuti program-program seperti pendekar VR of the month, padepokan Pendekar VR, dan kompetisi Pendekar VR. Selain itu, mereka juga berkesempatan mendapatkan reward berupa sertifikat, uang tunai, dan merchandise menarik.
Komunitas ini berawal dari adanya VR Ambassador (Millealab VR Educator) sudah berdiri sejak tahun 2019. Kemudian, mulai dieksklusifkan pada Agustus 2021 yang disebut Komunitas Pendekar VR. Anggota Pendekar VR terdiri dari 130 lebih peserta dari berbagai wilayah di Indonesia dengan mayoritas domisili di Bali, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan telah melakukan 500 lebih pelatihan, serta 9000 lebih konten komunitas para pendidik.
Pada bulan Desember 2021 lalu, Komunitas Pendekar VR merayakan Hari Guru Nasional dengan membuat webinar bersama Bukik Setiawan selaku ketua yayasan Guru Belajar dengan mengusung tema ‘Mengoptimalkan Dedikasi Pendidik melalui Kreativitas dan Inovasi dalam Masa Pandemi guna Pulihkan Pendidikan’. Webinar ini dihadiri kurang lebih 35 peserta dari anggota komunitas. Antusiasme yang tinggi pun terlihat dari banyaknya interaksi antara peserta webinar dengan Bukik Setiawan.
“Harapan saya untuk Pendekar VR tentunya dapat menjadi wadah bagi para pendidik untuk dapat meningkatkan kreativitas. Selain itu, diharapkan pendidik berinovasi dalam pengembangan metode pembelajaran yang menarik serta mengikuti kemajuan teknologi yang terus berkembang,” ujar Mashitha Trisha selaku Community Development & Public Relations Shinta VR.