Bayangkan, apa yang terjadi pada sebuah roket luar angkasa bila salah satu bautnya mengalami masalah saat sedang melakukan peluncuran? Pastinya, roket tersebut terpaksa harus melakukan pendaratan darurat ke bumi dan menghabiskan biaya serta waktu yang tidak sedikit untuk memperbaikinya.
Sama halnya dengan bisnis. Satu langkah kecil yang kurang tepat, dapat saja membawa dampak buruk bagi perkembangan bisnis Anda. Lalu, apakah Anda sudah siap bersaing melawan persaingan yang kompleks? Apa yang bisa Anda lakukan? Membanting harga produk demi menarik perhatian konsumen, atau membuat produk baru agar dianggap berbeda? Bagaimana jika pesaing Anda juga melakukan hal yang sama?
Ada baiknya jika Anda mencoba untuk menerapkan metode design sprint untuk membantu Anda menyelesaikan masalah atau mengetes ide dalam kurun waktu 2 sampai 5 hari. Design sprint biasanya memang diterapkan pada awal perencanaan bisnis atau saat Anda ingin mempercepat ekspansi bisnis Anda.
Belajar dari Fadli Wilihandarwo, CEO Pasienaia sekaligus Sprint Master di Skystar Ventures, cara menerapkan metode design sprint yang paling efektif adalah dengan menerapkan konsep divergent dan convergent thinking. Maksudnya, dengan mendefinisikan seluas-luasnya kemudian mengerucutkan kembali permasalahan serta solusi yang dihadpi.
Google, menggunakan 6 langkah utama dalam penerapan design sprint.
- Understand: Pahami situasi saat ini
Cobalah untuk melihat kembali apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen, kemudian lihat juga apa yang menjadi visi misi dan target utama bisnis Anda. Setelah itu, lihat juga kapasitas teknologi yang dapat Anda terapkan dalam bisnis. Carilah sebanyak-banyaknya permasalahan yang saat ini sedang dihadapi dan mengolahnya menjadi kesempatan yang dapat Anda jadikan sebagai solusi bagi permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya.
- Define: Definisikan strategi dan fokus Anda
Caranya adalah dengan membuat peta perjalanan customer dan menguraikan apa saja yang menjadi tantangan bagi mereka dalam melakukan pekerjaan sehari-hari mereka. Kemudian, kaitkan kembali dengan kemungkinan-kemungkinan yang Anda dapatkan pada saat Anda menguraikan permasalahan yang Anda hadapi.
- Diverge: Bagaimana agar Anda dapat mencari ide sebanyak-banyaknya
Lakukan riset. Benchmarking kompetitor terkadang memberikan kita pandangan bagaimana perusahaan atau industri lain mengambil langkah dalam memecahkan permasalahan mereka. Benchmarking dapat dilakukan dengan berbagai cara. Merasakan langsung layanan kompetitor, melakukan survey, menambah literatur, atau sekedar mencari informasi via online.
- Decide: Pilihlah ide yang paling tepat
Dalam memilih ide yang paling tepat, cobalah lihat ide tersebut dalam beberapa sudut pandang yang berbeda. Misalnya dari sudut pandang optimis, pesimis, teknis, dan lain sebagainya.
- Prototype: Buat kerangka simulasi yang dapat dicoba oleh target audience
Gunakan juga design yang sesuai agar target audience Anda dapat secara langsung merasakan pengalaman dalam menggunakan ide atau solusi yang Anda temukan. Semakin baik visualisasi yang Anda terapkan, semakin banyak tanggapan yang akan Anda peroleh dari target audience Anda.
- Validate: Waktunya untuk mengetes ide Anda
Setelah membuat prototype, biarkan target audience Anda mencobanya. Pilih dan kategorikan target audience Anda agar Anda mendapatkan masukan dari sudut pandang yang berbeda. Anda juga dapat mengetes ide tersebut kepada para stakeholder atau pakar teknisi.
Tertarik untuk mencoba? Pelajari implementasi teknik design sprint dengan lebih detail bersama Skystar Ventures. Ikuti artikel selanjutnya untuk mengetahui langkah-langkah serta list pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu mendefinisikan permasalahan menjadi solusi.*
Author: Nike Putri Yunandika