Halo teman-teman semua! Bagaimana nih kabarnya setelah menyelesaikan UAS? Pastinya sudah lega ya dan siap lanjut ke semester berikutnya. Lalu, bagaimana nih kabar teman-teman Skypreneur batch 8? Tidak terasa ya sekarang kita sudah sampai di checkpoint kedua untuk batch 8 ini. Checkpoint ini merupakan penilaian atas progres para Skypreneur serta dapat menjadi kesempatan untuk para Skypreneur untuk mempresentasikan bisnisnya di hadapan panelis yang merupakan profesional dari berbagai bidang. Checkpoint ini diadakan pada masa UTS dan UAS, terutama sebagai input nilai mata kuliah Technopreneurship bagi Skypereneur yang masih berstatus sebagai mahasiswa aktif. Selain presentasi, mereka juga mendapatkan kesempatan mendengarkan langsung feedback dari para panelis tersebut untuk kemajuan startup yang sedang dibangun oleh para Skypreneur.
Sebelum kita masuk membahas proses dari checkpoint kedua tadi, ternyata ada satu fakta menarik yang terjadi saatcheckpoint pertama di bulan April kemarin. Setelah para Skypreneur mempresentasikan ide bisnis mereka, ada salah satu panelis kita tertarik loh untuk menjadi mentor khusus bahkan siap invest ke salah satu peserta Skypreneur batch 8. Wah keren banget ya! Bagaimana dengan checkpoint kedua kali ini ya?
Kali ini, semua panelis kita memiliki latar belakang investor, jadi Skypreneur bisa menjadikan momen ini sebagai latihan untuk approach ke calon investor. Dalam checkpoint kali ini, ada enam peserta Skypreneur yang berpartisipasi, yaitu Tuhiro, Library of Things, Dongkrak, Cooking Media, WannaBeStart, dan Pensil. Ketiga panelis yang berasal dari latar belakang investasi tersebut adalah:
- Andry Suhaili (Managing Partner Win Ventures)
- Atika Benedikta (Impact Investment Lead ANGIN )
- Melissa Wongso (Investment Consultant ANGIN)
Seperti biasa, dalam tiap sesi checkpoint, setiap Skypreneur akan diberikan waktu selama 4 menit untuk presentasi, menjelaskan model bisnis mereka, lalu dilanjutkan dengan sesi Q&A selama 10 menit dengan para panelis.
Tentunya ada beberapa pertanyaan, saran dan masukan yang diberikan oleh para panelis kepada para Skypreneur. Misalnya pada sesi pitch dari produk pencatatan portofolio crypto oleh Pensil. Para panelis memberikan saran kepada Pensil untuk mempertimbangkan bentuk produknya ke arah saham atau forex karena saat ini crypto belum diakui secara resmi di Indonesia. Selain itu, saran juga diberikan kepada WannaBeStart untuk meminimalkan human touch dengan mengotomatisasi beberapa proses dalam user journey mereka, dan disarankan untuk lebih menspesifikkan target market sehingga dapat bersaing dengan existing players. Sementara itu, masukan juga diberikan kepada Dongkrak untuk memperluas kegiatan bisnisnya seperti mempertemukan para supplier alat bengkel dengan customer agar bisa lebih sustain kedepannya. Untuk Library of Things, panelis juga menyarankan untuk mempertegas lagi positioning yang diinginkan agar masyarakat menjadi lebih aware dengan apa yang mereka coba tawarkan untuk mewujudkan circular economy. Tidak hanya itu, Andry Suhaili juga memberi saran untuk berkolaborasi dengan RT dan RW di kota kecil supaya bisa mengontrol layanan yang diberikan. Sementara itu, masukan untuk Cooking Media dari Atika Benedikta adalah untuk lebih memfokuskan revenue streams yang mereka tawarkan agar tidak terlalu broad. Untuk permulaan, Cooking Media dapat memilih salah satu revenue streams yang paling utama terlebih dahulu, sebelum mereka kembangkan segmen mereka. Terakhir, saran dari Melissa Wongso untuk Tuhiro adalah membuat key message yang tepat sesuai produk yang ditawarkan agar target market dapat aware.
Nah, menarik banget ya masukan dan saran yang diberikan oleh para panelis yang keren keren kali ini. Pastinya sangat bermanfaat bagi para Skypreneur untuk mengembangkan proses bisnis mereka. Terus, apakah ada kolaborasi lagi seperti checkpoint pertama kemarin? Kita sendiri belum tau sih. Tapi, yuk tetap ikuti perjalanan enam Skypreneur ini ya. Kalau memang ada kolaborasi, pasti akan kita sampaikan! Sampai bertemu di sesi StarTalk berikutnya! Jangan lupa follow instagram Skystar Ventures untuk informasi lebih lanjut.